Sumatra Barat adaah salah satu
provinsi yang ada di Indonesia yang terletak di pulau Sumatra dan beribu
kotakan Padang. Daerah ini berbatasan langsung dengan Samudra Hindia dan
memiliki identik dengan sebutan kota Minangkabau, dan memiliki aneka ragam
kesenian dan kebudayaan yang unik dari daerah ini. Kali ini saya akan mencoba
untuk menjelaskan dan meyebutkan beberapa kesenian dan kebudayaan yang ada di
Sumatra Barat kota Padang ini.
Taman dan hutan kota
Ruang
Terbuka Hijau (RTH) Imam Bonjol di pusat Kota Padang.
Sejak
tahun 1995, Pemerintah Kota Padang telah mulai mengembangkan hutan kota
termasuk Ruang
Terbuka Hijau
(RTH) yang berfungsi meningkatkan kualitas lingkungan hidup perkotaan yang
nyaman dan indah, sekaligus sebagai salah satu sarana rekreasi terutama bagi
warga kotanya. RTH yang ada di kota ini
yaitu RTH Taman Melati dan RTH
Imam Bonjol
yang juga berfungsi sebagai alun-alun kota. Di kawasan Pantai Padang, terdapat Taman Muaro
Lasak yang dilengkapi dengan Monumen Merpati Perdamaian. Monumen tersebut
diresmikan oleh Presiden Joko Widodo dalam rangka Multilateral
Naval Exercise Komodo 2016.
Pada
sehiliran Batang
Kuranji terdapat
Hutan Kota Delta Malvinas yang merupakan habitat bagi bangau dan buaya kecil putih.Sementara pada Kecamatan
Lubuk Kilangan,
terdapat Taman Hutan Raya Bung Hatta, yang merupakan kawasan
konservasi pelestarian plasma nutfah flora hutan seluas 240 ha.
Taman Hutan Raya ini
berbatasan dengan Kabupaten
Solok,
dan telah dimanfaatkan sebagai tempat wisata alam, sarana pendidikan dan
penelitian serta juga berfungsi hidroorologi dan penangkal polusi khususnya
bagi Kota Padang.
Kota
Padang mendapat piala Adipura untuk pertama kalinya pada
tahun 1986 dari Presiden Soeharto atas prestasinya menjadi
salah satu kota terbersih di Indonesia. Selanjutnya pada tahun 1991 kota ini
juga memperoleh Adipura Kencana. Hingga tahun 2009 Kota
Padang telah mendapat 17 kali penghargaan Adipura selama 4 periode penilaian.
Tari Piring, Seni Budaya Khas Sumatera Barat
Selain
limpahan objek wisata alam, Sumatera Barat
juga memiliki banyak corak seni yang akan membuat Anda terkesima. Salah satunya
adalah seni tari daerah yang diberi nama Tari Piring. Beberapa
tahun terakhir, pemerintah Sumatera Barat menobatkan Tari Piring menjadi salah
satu aset untuk menarik perhatian wisatawan.
Tari
Piring berasal dari Sumatera Barat, tepatnya di Solok. Pada awalnya, tari piring dilakukan
oleh perempuan dan laki-laki untuk membawakan sesembahan kepada para dewa
sebagai wujud rasa syukur atas masa panen yang memberikan hasil sangat
memuaskan. Mereka menari dengan sangat lincah sembari memegang piring-piring di
telapak tangannya. Terdapat tiga jenis variasi gerakan dalam seni Tari Piring,
yaitu tupai bagaluik (tupai bergelut), bagalombang
(bergelombang), dan aka malilik (akal melilit).
Namun, seiring masuknya agama Islam
maka tarian ini mengalami pergeseran sehingga tidak lagi untuk menyembah dewa
melainkan untuk ditampilkan dalam acara hajatan ataupun juga acara pernikahan.
Para penari pun beralih dari yang awalnya campuran, kini hanya dilakukan oleh
perempuan-perempuan yang berdandan cantik. Barangkali Anda tidak akan percaya
tanpa melihat secara langsung para penari bergerak cepat, atraktif, penuh
semangat dan sangat indah dengan piring-piring yang sama sekali tidak bergoyang
apalagi terjatuh. Tarian ini diawali dengan para penari yang mulai bergerak
sesuai koreografi tarian dengan meletakkan piring di masing-masing tangannya
tanpa terlepas atau bergeser sedikitpun.
Suasana
semakin semarak dengan alat musik yang digunakan untuk mengiringi rentak
tarian, yaitu talempong dan saluang. Kostum penari biasanya berwarna cerah
sehingga mendukung kemeriahan acara. Anda juga akan mendengar irama khas yang
dihasilkan dari suara dentingan antara piring yang dipegang dengan cincin yang
memang sengaja dikenakan di jari penari. Kemudian, bersiaplah untuk menahan
napas sejenak di bagian pertengahan pertunjukkan, sebab akan ada atraksi lempar
piring. Ya, piring-piring yang dipegang oleh para penari sengaja dilemparkan
sangat tinggi ke udara kemudian pecahannya diinjak dengan gerakan tari yang
terus dilanjutkan. Hal ini menggambarkan perasaan gembira atas hasil panen yang
melimpah. Ajaibnya, tidak akan akan satu luka pun di kaki para penari sekalipun
mereka menginjaknya dengan kaki telanjang. Secara umum, penari dalam tarian
tradisional ini berjumlah ganjil, antara tiga, lima, atau tujuh penari.
Tari Piring sangat terkenal
keistimewaannya ke seluruh penjuru dunia. Tarian ini sudah pernah dipentaskan
di luar Sumatera Barat, yakni di kota-kota besar seperti Jakarta, Medan,
Pekanbaru, dan lainnya. Lebih membanggakannya lagi, Tari Piring juga turut
dipentaskan dalam rangka tour festival kebudayaan Nusantara. Tidak
hanya di dalam negeri, Tari Piring juga telah merambah ke dunia internasional
dan pernah dipentaskan dalam festival budaya Nusantara di Malaysia, Singapura,
Serbia, serta beberapa negara di Eropa.
Apabila
Anda ingin menampilkan Tari Piring dalam acara atau hajatan
yang Anda selenggarakan, Anda dapat menyewa grup tarian ini sehingga para
penari hadir di kota Anda dan menyuguhkan tarian tradisional Sumatera Barat
secara langsung untuk tamu undangan Anda. Tentunya, akan membuat seluruh yang
menonton menjadi terkagum-kagum atas keunikan koreografi yang dimiliki serta
kelincahan gerakan para penari dengan piring-piring di tangannya.
Senjata Tradisional Sumatera Barat
Senjata sejak zaman prasejarah sangat dibutuhkan dan digunakan dalam pencapaian kelangsungan hidup misalnya digunakan untuk berburu dan lainnya. Seiring perkembangannya senjata banyak digunakan beberapa kumpulan orang seperti suku sebagai identitas budaya.Tak dipungkiri pula hal tersebut berlaku di Indonesia dimana suku dan budayanya sangat beragam karena kontur geografis Indonesia yang berupa kepulauan sehingga akan sangat berbeda senjata tradisional yang digunakan oleh suku di daerah yang tinggal di dataran tinggi atau pegunungan dengan suku yang tinggal di daerah rendah atau pesisir.
Senjata tradisional Sumatera Barat berupa Karih, Kerambik, Rudiut, Piarit, belati, pedang panjang, panah, sumpit dan sebagainya.
Karih (Keris)
Karih
(Keris) - https://budaya-indonesia.org
Sejenis senjata tradisional yang sangat terkenal di Sumatera Barat, merupakan senjata tikam, di samping belati. Karih ini juga merupakan pelengkap pakaian adat kaum pria, yang bentuknya kecil seperti keris tetapi tidak berlekuk. Hulunya yang berukir agak melengkung ke bawah, sehingga lebih mudah untuk menggenggamnya.
Rumah Gadang
Rumah Gadang yang ada di
Nagari Pandai Sikek dengan dua buah Rangkiang di
depannya
Rumah Gadang atau Rumah Godang adalah nama untuk rumah
adat Minangkabau yang merupakan rumah
tradisional dan banyak di jumpai di provinsi Sumatera
Barat, Indonesia. Rumah ini juga disebut dengan nama
lain oleh masyarakat setempat dengan nama Rumah Bagonjong atau ada juga
yang menyebut dengan nama Rumah Baanjuang..Rumah dengan model ini juga banyak dijumpai di Negeri Sembilan, Malaysia. Namun tidak semua kawasan di Minangkabau (darek) yang boleh didirikan rumah adat ini, hanya pada kawasan yang sudah memiliki status sebagai nagari saja Rumah Gadang ini boleh didirikan. Begitu juga pada kawasan yang disebut dengan rantau, rumah adat ini juga dahulunya tidak ada yang didirikan oleh para perantau Minangkabau.
No comments:
Post a Comment