Monday, June 20, 2016

Kebudayaan Sumatra Barat


Sumatra Barat adaah salah satu provinsi yang ada di Indonesia yang terletak di pulau Sumatra dan beribu kotakan Padang. Daerah ini berbatasan langsung dengan Samudra Hindia dan memiliki identik dengan sebutan kota Minangkabau, dan memiliki aneka ragam kesenian dan kebudayaan yang unik dari daerah ini. Kali ini saya akan mencoba untuk menjelaskan dan meyebutkan beberapa kesenian dan kebudayaan yang ada di Sumatra Barat kota Padang ini.
Taman dan hutan kota

Ruang Terbuka Hijau (RTH) Imam Bonjol di pusat Kota Padang.
Sejak tahun 1995, Pemerintah Kota Padang telah mulai mengembangkan hutan kota termasuk Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang berfungsi meningkatkan kualitas lingkungan hidup perkotaan yang nyaman dan indah, sekaligus sebagai salah satu sarana rekreasi terutama bagi warga kotanya. RTH yang ada di kota ini yaitu RTH Taman Melati dan RTH Imam Bonjol yang juga berfungsi sebagai alun-alun kota. Di kawasan Pantai Padang, terdapat Taman Muaro Lasak yang dilengkapi dengan Monumen Merpati Perdamaian. Monumen tersebut diresmikan oleh Presiden Joko Widodo dalam rangka Multilateral Naval Exercise Komodo 2016.

Pada sehiliran Batang Kuranji terdapat Hutan Kota Delta Malvinas yang merupakan habitat bagi bangau dan buaya kecil putih.Sementara pada Kecamatan Lubuk Kilangan, terdapat Taman Hutan Raya Bung Hatta, yang merupakan kawasan konservasi pelestarian plasma nutfah flora hutan seluas 240 ha.

 Taman Hutan Raya ini berbatasan dengan Kabupaten Solok, dan telah dimanfaatkan sebagai tempat wisata alam, sarana pendidikan dan penelitian serta juga berfungsi hidroorologi dan penangkal polusi khususnya bagi Kota Padang.

Kota Padang mendapat piala Adipura untuk pertama kalinya pada tahun 1986 dari Presiden Soeharto atas prestasinya menjadi salah satu kota terbersih di Indonesia. Selanjutnya pada tahun 1991 kota ini juga memperoleh Adipura Kencana. Hingga tahun 2009 Kota Padang telah mendapat 17 kali penghargaan Adipura selama 4 periode penilaian.

Tari Piring, Seni Budaya Khas Sumatera Barat

 

Selain limpahan objek wisata alam, Sumatera Barat juga memiliki banyak corak seni yang akan membuat Anda terkesima. Salah satunya adalah seni tari daerah yang diberi nama Tari Piring. Beberapa tahun terakhir, pemerintah Sumatera Barat menobatkan Tari Piring menjadi salah satu aset untuk menarik perhatian wisatawan.

Tari Piring berasal dari Sumatera Barat, tepatnya di Solok. Pada awalnya, tari piring dilakukan oleh perempuan dan laki-laki untuk membawakan sesembahan kepada para dewa sebagai wujud rasa syukur atas masa panen yang memberikan hasil sangat memuaskan. Mereka menari dengan sangat lincah sembari memegang piring-piring di telapak tangannya. Terdapat tiga jenis variasi gerakan dalam seni Tari Piring, yaitu tupai bagaluik (tupai bergelut), bagalombang (bergelombang), dan aka malilik (akal melilit).

Namun, seiring masuknya agama Islam maka tarian ini mengalami pergeseran sehingga tidak lagi untuk menyembah dewa melainkan untuk ditampilkan dalam acara hajatan ataupun juga acara pernikahan. Para penari pun beralih dari yang awalnya campuran, kini hanya dilakukan oleh perempuan-perempuan yang berdandan cantik. Barangkali Anda tidak akan percaya tanpa melihat secara langsung para penari bergerak cepat, atraktif, penuh semangat dan sangat indah dengan piring-piring yang sama sekali tidak bergoyang apalagi terjatuh. Tarian ini diawali dengan para penari yang mulai bergerak sesuai koreografi tarian dengan meletakkan piring di masing-masing tangannya tanpa terlepas atau bergeser sedikitpun.

Suasana semakin semarak dengan alat musik yang digunakan untuk mengiringi rentak tarian, yaitu talempong dan saluang. Kostum penari biasanya berwarna cerah sehingga mendukung kemeriahan acara. Anda juga akan mendengar irama khas yang dihasilkan dari suara dentingan antara piring yang dipegang dengan cincin yang memang sengaja dikenakan di jari penari. Kemudian, bersiaplah untuk menahan napas sejenak di bagian pertengahan pertunjukkan, sebab akan ada atraksi lempar piring. Ya, piring-piring yang dipegang oleh para penari sengaja dilemparkan sangat tinggi ke udara kemudian pecahannya diinjak dengan gerakan tari yang terus dilanjutkan. Hal ini menggambarkan perasaan gembira atas hasil panen yang melimpah. Ajaibnya, tidak akan akan satu luka pun di kaki para penari sekalipun mereka menginjaknya dengan kaki telanjang. Secara umum, penari dalam tarian tradisional ini berjumlah ganjil, antara tiga, lima, atau tujuh penari.

Tari Piring sangat terkenal keistimewaannya ke seluruh penjuru dunia. Tarian ini sudah pernah dipentaskan di luar Sumatera Barat, yakni di kota-kota besar seperti Jakarta, Medan, Pekanbaru, dan lainnya. Lebih membanggakannya lagi, Tari Piring juga turut dipentaskan dalam rangka tour festival kebudayaan Nusantara. Tidak hanya di dalam negeri, Tari Piring juga telah merambah ke dunia internasional dan pernah dipentaskan dalam festival budaya Nusantara di Malaysia, Singapura, Serbia, serta beberapa negara di Eropa.

Apabila Anda ingin menampilkan Tari Piring dalam acara atau hajatan yang Anda selenggarakan, Anda dapat menyewa grup tarian ini sehingga para penari hadir di kota Anda dan menyuguhkan tarian tradisional Sumatera Barat secara langsung untuk tamu undangan Anda. Tentunya, akan membuat seluruh yang menonton menjadi terkagum-kagum atas keunikan koreografi yang dimiliki serta kelincahan gerakan para penari dengan piring-piring di tangannya.

Senjata Tradisional Sumatera Barat



Senjata sejak zaman prasejarah sangat dibutuhkan dan digunakan dalam pencapaian kelangsungan hidup misalnya digunakan untuk berburu dan lainnya. Seiring perkembangannya senjata banyak digunakan beberapa kumpulan orang seperti suku sebagai identitas budaya.Tak dipungkiri pula hal tersebut berlaku di Indonesia dimana suku dan budayanya sangat beragam karena kontur geografis Indonesia yang berupa kepulauan sehingga akan sangat berbeda senjata tradisional yang digunakan oleh suku di daerah yang tinggal di dataran tinggi atau pegunungan dengan suku yang tinggal di daerah rendah atau pesisir.

Senjata tradisional Sumatera Barat berupa Karih, Kerambik, Rudiut, Piarit, belati, pedang panjang, panah, sumpit dan sebagainya.

Karih (Keris)

 Karih (Keris) - https://budaya-indonesia.org

Sejenis senjata tradisional yang sangat terkenal di Sumatera Barat, merupakan senjata tikam, di samping belati. Karih ini juga merupakan pelengkap pakaian adat kaum pria, yang bentuknya kecil seperti keris tetapi tidak berlekuk. Hulunya yang berukir agak melengkung ke bawah, sehingga lebih mudah untuk menggenggamnya.

Rumah Gadang


Rumah Gadang yang ada di Nagari Pandai Sikek dengan dua buah Rangkiang di depannya
Rumah Gadang atau Rumah Godang adalah nama untuk rumah adat Minangkabau yang merupakan rumah tradisional dan banyak di jumpai di provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Rumah ini juga disebut dengan nama lain oleh masyarakat setempat dengan nama Rumah Bagonjong atau ada juga yang menyebut dengan nama Rumah Baanjuang..
Rumah dengan model ini juga banyak dijumpai di Negeri Sembilan, Malaysia. Namun tidak semua kawasan di Minangkabau (darek) yang boleh didirikan rumah adat ini, hanya pada kawasan yang sudah memiliki status sebagai nagari saja Rumah Gadang ini boleh didirikan. Begitu juga pada kawasan yang disebut dengan rantau, rumah adat ini juga dahulunya tidak ada yang didirikan oleh para perantau Minangkabau.



No comments:

Post a Comment